Karhutla di Palangka Raya, Siswa Diimbau Selalu Pakai Masker Selama KBM

TEMPO.CO, Jakarta – Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Kalimantan Tengah membuat kualitas udara di wilayah itu memburuk. Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya pun mengingatkan para siswa di daerahnya untuk selalu menggunakan masker saat ke sekolah maupun di lingkungan sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Aprae Vico Ranan mengatakan imbauan penggunaan masker itu disampaikan untuk mencegah gangguan kesehatan terhadap para siswa saat kegiatan belajar mengajar. “Dinas Pendidikan sendiri sudah mengeluarkan surat edaran terkait satuan pendidikan saat beraktivitas menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar sekolah. Bahkan apel pagi dan senam di setiap sekolah ditiadakan sampai situasi kembali normal seperti biasanya dengan tujuan demi kesehatan peserta didik,” kata dia, Rabu, 7 September 2023.

Selain terhadap satuan pendidikan, Dinas Pendidikan setempat meminta kepada para orang tua untuk memperhatikan terkait dengan dampak karhutla tersebut. “Jangan sampai ada peserta didik yang mengalami gangguan pernafasan akibat asap karhutla tersebut menjadi korban. Alangkah baiknya para orang tua murid juga memperhatikan kondisi seperti sekarang ini, demi kesehatan bersama,” kata Vico.

Vido juga meminta para orang tua dan satuan pendidikan untuk selalu memantau kondisi kualitas udara di Kota Palangka Raya. Masyarakat bisa mengunduh aplikasi ISPUnet yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Apa yang disampaikan sudah ditekankan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Langkah ini terus diingatkan agar tidak terjadi dampak yang berkelanjutan,” kata Vico.

Iklan

Pihaknya berharap dampak karhutla segara berakhir sehingga aktivitas belajar mengajar di sekolah kembali normal.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, sudah terjadi 259 karhutla pada 2023. Bahkan luasan lahan yang telah terbakar di sejumlah lokasi selama ini totalnya seluas 190,73 hektare. Dari 259 kali kejadian itu tercatat di Kecamatan Jekan Raya sebanyak 156 kali, Pahandut 40 kali, Sebangau 58 kali, Bukit Batu 5 kali dan Rakumpit tidak ada kejadian karhutla.

Pilihan Editor: Kondisi Udara Sumbar Memburuk, Karhutla Jambi Dituding Penyebabnya